Turiskece(dot)com
  • About
  • Shop
    • Login / Register
    • Orders History
    • Order Tracking
  • Blog
    • Indonesia
    • Overseas
  • FAQs
  • Contact
  • MENU
  • 0

Toy Story Hotel at Disney Resort Shanghai

February 5, 2019






Sejak di bangun, aku udah kebayang hotel ini bakalan asik banget! Dan setelah ngintipin pembangunannya dari 2 tahun yang lalu, akhirnya sampai juga kita di Toy Story Hotel di Disney Resort Shanghai. Sebelum kesini, jangan lupa anak-anak nonton lagi film Toy Story 1 sampai 3 biar lebih excited ya khaan..


Booking


Ternyata hanya tiga cara untuk booking hotel ini. Yang pertama langsung ke official website Disney Resort Shanghai disini, kedua adalah lewat Trip.com yang mana di tanggal aku harganya jadi lebih murah sedikit dari website Disney, dan yang ketiga ada via Klook.com yang paling murah di antara ketiganya karena ada paket 3D2N yang include breakfast, tapi sayangnya di hari kita menginap tanggalnya di block, alias nggak tersedia. Jadi akhirnya kita booking via Trip.com aja tanpa breakfast. Jadi gak bisa review sarapannya maaf yaa.. Karena #ibubijak bawa rice cooker dan abon sapi dari rumah XD






Woody or Buzz?


Bukan China namanya kalau nggak massal, perasaan kamarnya banyak banget XD Hotel ini ada dua area di Toy Story Hotel, Woody courtyard dan Buzz Courtyard, kalau di lihat dari atas bentuk hotel ini seperti angka 8, katanya mirip simbol infinity. Kita dapat kamar di area Woody, dan kayanya interior kamar sama semua kok, cuma beda view aja.





 


Room Tour


Ini nih yang bikin seru, interiornya detail banget! Dari mulai masuk kita akan lihat sign nomor kamar bentuk sheriff badge, lalu karpet tema sheriff, wallpaper gambar awan seperti di background film Toy Story, kamar mandi dan amenities juga dilengkapi gambar para karakternya. Yang paling lucu siy meja di antara dua kasur bentuknya di buat seperti mainan Rubik’s Cube.


Meet Woody and Jessie


Ini juga yang spesial kalau kita menginap di Toy Story Hotel, kita bisa bertemu Woody dan Jessie tanpa antri tentu saja! Kalau di Disneyland Park tiap kita mau foto dengan karakter antriannya agak panjang. Aku tanya sama resepsionis jam berapa Woody sama Jessie akan muncul, di jawab gak ada jadwal tertentu, mereka bisa muncul kapan saja, wow! Tapi tentu saja setelah di perhatikan mereka ada dari pagi sampai sore siy, malam mungkin Woody dan Jessie istirahat sama kaya kita 😀


Free Fastpass at Shanghai Disneyland


China di high season mungkin bukan ide yang terlalu bagus karena… well karena China adalah negara dengan penduduk terbanyak di dunia tentu saja XD Nah tapi kalau terpaksa datang waktu libur anak sekolah atau imlek, mungkin Fastpass ini bisa berguna. Jika kita membeli tiket Disney Park di Toy Story Hotel, kita dapat Free Fastpass untuk semua ride yang ada fasilitas Fastpass. Tapi nih berhubung aku datang awal januari dimana lagi low season (iya disana new year eve itu nggak rame karena menurut mereka tahun baru ya waktu tahun baru cina!) karena musim dingin dan musim hujan, jadi aku beli tiket Shanghai Disneyland lewat Klook.com karena lebih murah. Dan setelah download aplikasi Shanghai Disney Park, kita bisa lihat kalau jumlah antrian ride hampir semua cuma 5 menit. Jadi rasanya kita gak perlu Fastpass.


Harga tiket Disneyland Park yang di jual di Hotel :
Adult : 288 CNY
Kids : 188 CNY



Eat and Play


Kita gak bisa cerita niy gimana sarapan di Sunnyside Cafe, tapi sempat beli kopi dan snack di Sunnyside Market di sebelahnya, kopinya lumayan, snack agak mahal tapi memang bentuknya lucu-lucu banget. Ada playground untuk toddler tapi sayang waktu kita kesana lagi tutup. Jadi kita muter-muter seputar taman aja. Ada shuttle bus gratis kalau kita mau ke Disneyland Hotel, Disneyland Park dan Disney Town.










Untuk melihat sekilas seputar Toy Story Hotel bisa lihat Vlog “Travel with ZK” (Zayyan & Kamila) disini yaaaa :

6,5 Juta Liburan ke Bangkok dan Pattaya Like-a-Boss (Part 2)

July 7, 2018

6,5 Juta Liburan ke Bangkok & Pattaya Like-a-Boss!! (Part 1)

July 4, 2018

Katanya kalau mata sayu, pandangan berkunang-kunang, badan lesu, itu artinya Anda kurang piknik. Tapi mau liburan agak sungkan minta cuti (lagi) ama si Boss, jadi gimana dong?? Tenang, mungkin solusinya adalah… AJAK AJA SEKALIAN BOSS-NYA BUAT PIKNIK ya khaaaan.. :))

Etapi kalau sama Boss gak mungkin dong kite nginep di hostel atau naik budget airlines yang gak full service. Tapi mau naik business class atau nginep di hotel bintang lima juga gak kuat nabungnya. Jadi solusinya ya tengah-tengah aja, cari airlines yang full service yang lagi promo dan hotel tengah kota yang nyaman dan lokasi strategis dengan harga miring.

Sebenarnya kemarin serba kebetulan aja siy, pas kita cari tiket ke Bangkok, naik AA dapet harga 3,3juta PP. Trus melayanglah email dari sebuah Tour kalau mereka lagi promo, jadi naik SQ harganya sama kaya naik AA. Ya kita mending milih SQ lah ya :)) Apalagi kalau naik SQ dan transit di Changi, kita bisa dapet free shopping voucher sebesar $20 di counter i-Shop Changi, hanya dengan menunjukkan boarding pass dan passport. Lumayan banget kan.. penukaran voucher ini hanya berlaku untuk penerbangan transit ya, dan hanya bisa ditukar satu kali. Jadi gak bisa kita pergi dapet voucher, trus pulang dapet voucher lagi. Walau ngarepnya sih gitu haha..

Awalnya aku mikir kalau naik airlines yang pake acara transit kita bakal wasting time. Waktu itu kepikir juga cari airlines yang direct Jakarta-Bangkok tapi harga tiketnya jauh lebih mahal sampai 2 kali lipat. Tapi ternyata kalau transit di Changi 3 jam gak kerasa banget. Banyak banget yang bisa dilakukan, dari mulai belanja sampai cuci mata liat pameran. Tiap terminal punya attraction yang berbeda. Kemarin karena kita transit di Terminal 2 jadi aku sempetin ke Sunflower Garden di lantai 3. Ternyata di dekat Sunflower Garden ada bioskop mini gitu, gratis. Jadi kalau transitnya lebih lama mungkin bisa dimanfaatkan. Kalau di Terminal 3 ada Butterfly Garden, sayang kita gak kesana karena waktu transit di Terminal 3 udah malem.

Sampailah kita di Bangkok, dijemput sama supir dan mobil sewaan dari Mr.Tanoo. 3 hari 2 malam total THB 9000. Fyi, Mr. Tanoo ini udah cukup terkenal sih dikalangan turis indo, karena doi lancar banget ngomong bahasa indonesia :)) Dulu banget aku pernah sewa untuk liburan keluarga besar (baca disini) dan puas dengan service beliau.

Day 1 : Bangkok – Pattaya

Perjalanan Bangkok ke Pattaya kira-kira 2 jam, kalau jalanan lancar. Dan untungnya kemarin kita lancar banget. Karena udah jam 5 sore kita langsung diantar ke tempat makan di pinggir pantai. Berhubung laper jadi rasanya enak banget :)) Gak lupa order Mango Sticky Rice dong..

Udah kenyang kita langsung check in di Hard Rock Hotel Pattaya. Kenapa disini? Soalnya lebih murah rate-nya daripada Hard Rock Hotel di Bali. Dan karena asik aja, si Boss pun setuju. View hotelnya kece banget, dan lebih jelas kalau naik ke roof top.

Oke jadi ada kejadian horor dimana aku naik ke roof top sendirian demi ambisi mendapatkan foto dengan view spektakuler. Nah aku naik lift ke lantai paling atas, lalu naik ke roof top lewat tangga darurat. Iya sepertinya ini bukan jalur untuk tamu ya… ini tamunya nyeleneh, lalu pas naik tangga darurat… JEGREK, pintu nya KETUTUP. Dan terkunci dong gue ga bisa masuk lagi. Eaaaaaa… terus gimanaaa nasib aye sendirian di atap gedung. Tapi berhubung udah sampai atas yaudah lah ya coba kita liat view nya. Ternyata emang KEREN.

Setelah mendapatkan foto yang oke, aku turun beberapa belas lantai karena hampir semua pintu darurat di tiap lantai itu di kunci. Untung nya lantai dasar terbuka. Lumayan olah raga dulu sebelum sarapan.

Buffet breakfast-nya standar, ga ada yang spesial, interior hotel khas Hard Rock yang banyak di gantungin gitar lengkap dengan tanda tangan para artis. Di lobby utama juga banyak display kostum penyanyi terkenal.

Trus ngapain aja di Pattaya sama si Boss?

Nantikan sambungannya ya…

(biar kaya sinetron…)

First Trip to Ranah Minang : Rancak Bana!

January 15, 2018

Rasanya mau lompat waktu dapat surat perintah untuk dinas ke Padang. Di antara seluruh makanan nusantara, aku paling suka makan nasi padang! Horeee, makan NASI PADANG di PADANG! How kewl is THAT!! Gak pake lama aku langsung browsing tiket pesawat. Setelah membandingkan di beberapa OTA, akhirnya kita memutuskan untuk beli tiket pesawat di Traveloka. Karena harganya lebih murah sedikit dari yang lain, maklum kita orangnya gak mau rugi jadinya booking di sana.
Aplikasi Traveloka juga menurut aku paling user friendly sih dan yang paling penting metode pembayarannya banyak XD. Tapi tetep sih, di balik itu ada niat terselubung buat aku ngarepin poin Traveloka. Lumayan kan  yang kalo udah kekumpul banyak bisa dituker tiket pesawat gratis!
Tepat di hari keberangkatan, ternyata perjalanan kita ke Padang disambut dengan delay. Katanya, akhir-akhir ini beberapa maskapai terlambat terbang gara-gara cuaca buruk. Ya, kita sabar menanti aja sambil foto-foto di airport dan menghabiskan waktu di lounge. Enaknya di Terminal 3 ultimate tuh banyak hiburan jadi waktu ga berasa berlalu.

Salahkan maskapai yang terlambat, jadi foto-foto deh *padahal emang narsis

Sampailah kita di Padang, dan langsung menuju salah satu rumah makan Padang terbesar di dekat Minangkabau International Airport, namanya RM Lamun Ombak. Entah emang laper atau emang enak banget, aku kalap makannya kaya udah gak makan seharian. Segala rendang, gulai otak, udang bago, ayam pop semua dimakan. Ondeeeeh… RASANYA AKU MAU CAMPING AJA DI SINI! *lebay*

Setelah kenyang kita melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi. Jarak antara Minangkabau International Airport ke Bukittinggi sekitar 72 km atau sekitar 2 jam ditempuh dengan kendaraan mobil. Skip aja bagian kerjanya ya, gak menarik! XD. Setelah kesibukan selesai, kita menyempatkan diri mampir di salah satu kafe di Bukittinggi yang jadi tempat wajib yang dikunjungi. Menu makanan dan minumannya biasa aja, ada kopi khas Taruko kalau mau sekedar ngerasain.

Semua hidangan itu kalah spektakuler dengan pemandangan alam yang terlihat dari kafe ini! Posisi Café Taruko terletak di dasar lembah yang berhadapan langsung dengan Tebing Ngarai Sianok, ditambah mereka membangun rumah adat Minangkabau Bagonjong atau Rumah Gadang di tengah lembah untuk tempat bersantai. Viewnya, Masya Allah kereeeeen banget! Indonesia banget! Walau kita ke sana siang hari. untungnya udara di Bukittinggi memang sejuk ala udara pegunungan. Aman!
·         

Afternoon well spent at Ranah Minang

Di hari perjalanan pulang dari Bukittinggi ke Minangkabau International Airport, kita juga sengaja mampir ke Istana Basa Pagaruyung di Kota Batusangkar. Dari Bukittinggi, kira-kira butuh waktu 1,5 jam perjalanan. Kesan pertama waktu datang ke istana ini: MEGAH. Istana tiga lantai ini memiliki ukiran di tembok yang detail banget. Sampai atap istana tiap lantai juga detail dan menarik.

Selain itu, di sini kita bisa sewa baju adat Minang untuk foto, tapi kemarin kita gak punya banyak waktu jadi skip. Hampir seluruh istana dibangun dari kayu kan, aku sempet kepikiran apa gak dimakan rayap ya.. tapi mungkin mereka udah ahli soal maintenance istana ini. Sebenernya, aku juga mau ke museum, tapi waktunya ga cukup!
Bukan Siti Nurbaya, apalagi Laudya Chintya Bella

·        

Lanjut dari istana, kita mampir sebentar di Danau Singkarak. Cuma buat foto aja terus balik ke airport. Cantik banget pemandangan sepanjang perjalanan dari Bukittinggi ke airport. Padang tuh lengkap ya, ada gunung, danau, dan makanannya juga enak-enak. Gak heran nasi padang udah mendunia karena bumbunya khas dan tajam. Moga-moga bisa makin dikenal kaya makanan Jepang. Maklum lidah nusantara banget nih, gak betah kalau kelamaan makan makanan bule.

Sempet delay lagi dong pas terbang pulang. Ondeeeh.. yaudahlah ya, kita orangnya bisa kerja dimana saja.


And there goes my first trip to Bukittinggi. Can’t wait to have another great journeys in 2018!

Hotel Arjuna Kota Batu : Economic Stay with High-Quality Room

November 30, 2017

Batu-Malang punya sejuta pesona dan kegiatan liburan bersama keluarga yang seru! Mungkin karena udaranya yang dingin, atau makanannya yang enak, atau karena biaya hidup disini bener-bener murah!

Sebenernya udah lama banget pengen ke Batu, sejak mbaksis Dhita ke Batu Secret Zoo tahun 2013, tapi baru kesampean sekarang 😛 Kalau dulu mbaksis Dhita ke Coban Rondo, kemarin aku ngebela-belain ke Coban Rais yang lagi hits karena kita bisa foto di lantai kayu bertuliskan I love U dengan pemandangan spektakuler.

Nanti Coban Rais akan aku tulis terpisah ya, kali ini mau cerita aja kemarin kita 2 malam menginap di Batu, Malang. Malam pertama di Hotel Arjuna, malam kedua di The Singhasari Resort. Milih Hotel Arjuna Kota Batu ini karena liat aja di Traveloka. Dan lokasinya yang strategis, gak sampai 1 km dari Alun-alun kota Batu. Alasan lain karena Pohon inn penuh. Amarta Hills penuh. The Singhasari tinggal tipe suite yang harganya gak reasonable buat aku.

Overall untuk harga 600 ribuan per malam it was OK. Kasurnya lebih gede daripada di The Singhasari. Serius gede, lebih gede daripada King Bed :)) Lumayan klo buat yang dateng udah malem, dan besoknya lagi udah pergi pagi-pagi. Jadi cuma numpang tidur doang. Ada yang bilang dulu kasurnya keras, tapi menurut aku sekarang udah nyaman kok. Mungkin mereka improve ya.. Kita bisa minta bantal ekstra 1 buah, gratis. Tapi kalau mau nambah lagi kena charge Rp.15.000,- masih murah banget lah ya.. Kamar mandinya nyaman, ada air panas, toiletries dikasih sabun, shampoo dan sikat gigi.

Breakfastnya variasinya dikit bgt tp interiornya lucu. Overall semua serba minimalis tapi manis. Yang penting bersih dan modern look kalo buat aku sih. Paling anti hotel “antik” :))

Menurut aku Traveloka ini punya keunggulan tersendiri, salah satunya adalah :

  • Banyaknya pilihan pembayaran, bisa dengan kartu kredit, transfer bank online sampai bayar di Indomaret atau Alfamart terdekat. 
  • Harganya Final. sudah termasuk pajak.
  • Pilihan hotel banyak dan lengkap.
  • Ada fasilitas StayGuarantee dimana fitur ini sangat mempermudah kita untuk check in di hotel yang sudah kita booking dan menawarkan solusi yang cepat dan menguntungkan apabila ada kendala.

Selain itu tampilannya juga user friendly, ketika booking hotel misalnya, mereka tampilkan tuh ada  tempat wisata atau tempat menarik apa disekitar hotel lengkap dengan jarak tempuhnya.

Mau trick belanja di Traveloka lebih hemat? Kalau Traveloka Indonesia lagi gak ada promo yang bisa digunakan, switch aja ke Traveloka Malaysia. Klik Setting, lalu ubah ke negara yang diinginkan.

Kemarin lagi ada diskon hotel 20% di Traveloka Malaysia. Padahal hotel yang di-booking sama. Lumayan khaan.. lebih murah. Jangan lupa selalu cek on going promo ya di Traveloka. #JadiBisa liburan hemat deh!!

Duh gini amat yak demi hemat. Sebenernya kita turiskere.com apa turiskece :))

Biarin ah, kere tapi kece khaaaann :))

3,5juta Liburan Keluarga ke Kuala Lumpur

October 8, 2017

Liburan ke luar negeri sekeluarga yang mewah dan mahal, itu hal yang biasa yah. Tapi kalau bisa liburan ke luar negeri sekeluarga yang mewah dan hemat, ini gak biasa kan?

Begitu banyak biaya yang harus dipikirkan emak-emak jaman millenials yang terkadang dana liburan dikesampingkan jadi prioritas yang kesekian. Tapi kalau bisa liburan dengan dana hemat, kenapa nggak ya khaaaaann?

Liburan sekeluarga ke luar negeri mahal? Ternyata tidak! Okay mungkin mahal atau murah itu relatif tiap orang, tapi coba disimpulkan sendiri setelah baca post ini ya 🙂 Memang sih supaya liburannya bisa hemat kita harus effort sedikit untuk cari tiket promo atau hotel yang sale. Banyak trick sebenarnya yang bisa kita lakukan demi liburan murah.

Kalau melihat komponen biaya liburan nih, rasanya yang paling signifikan itu adalah biaya transportasi. Kalau akomodasi mau di negara atau kota manapun kan cenderung bisa kita atur sendiri sesuai bajet. Misal, kalau mau murah ya tinggal cari hostel, mau nyaman sedikit bisa booking hotel berbintang. Rasanya di setiap negara pasti punya opsi itu. Tapi kalau tiket pesawat, udah pasti semakin jauh jarak tempuh, harga tiketnya juga makin mahal.

Tiket Pesawat promo

Disinilah siasat yang paling jitu untuk berhemat. Akhir-akhir ini rasanya airlines seperti perang harga promo ya. Tapi kalau ke Kuala Lumpur rasanya belum ada yang ngalahin murahnya Air Asia free seats (etapi kalau ada yang nemu lebih murah boleh loh kita dibisikin :D).

AirAsia setiap tahun pasti 2x ada event Free seats. Saat inilah kita berburu, seinget aku kalau bulan puasa pasti deh ada event sale Free Seats ini. Ke Kuala Lumpur jadi 270.000 PP / orang loh. Jadi kemarin aku ber-4 total Rp.1.085.000 PP. Belum termasuk bagasi ya.. bisa dibeli dari mulai Rp.150.000,- untuk 15 kg. Tapi memang kudu sabar-sabar karena jadwal terbangnya pasti dapet yang tahun depan. Waktu nunggu bisa 8-12 bulan 😀

 

Mau yang waktu terbang cepet? sebetulnya bisa aja kalau kita nasabah Kartu Kredit CIMB Niaga Air Asia. Setiap 2 bulan ada Final Call Sale dimana kita bisa tukar poin Air Asia Big Point mulai dari 500 point untuk sekali terbang. Jadwal terbangnya 1-2 bulan kedepan. Hanya dari aplikasi Air Asia Big Loyalty ya. Harganya sama persis dengan Air Asia Free Seats.

Airlines lain ada yang semurah itu? Mungkin juga ada, coba aja cek di gotogate.com atau skyscanner ya.

Hotel Bintang Harga Hemat

Trick-nya simple aja, kita harus rajin membandingkan harga hotel dari berbagai situs travel agent. Sebut aja Traveloka, Pergi.com, Pegipegi.com, Tiket.com daaaan lain lain. Kalau mau instan membandingkan kita bisa browsing lagi-lagi lewat skyscanner. Tapi setelah meluncur ke beberapa site, kok aku menemukan kalau hotel Singapore, Kuala Lumpur dan negara tetangga sekitar paling murah di Misteraladin.com. Hotel Pullman KLCC yang kemarin kita nginep misalnya, di situs lain harga per malam Rp. 1.400.000, belum termasuk sarapan. Tapi di MisterAladin bisa Rp.1.200.000 udah termasuk sarapan loh.. Aku ampe agak kaget dan konfirmasi lagi sama CS nya apa betul harga tersebut termasuk sarapan, dan ternyata bener. Trus nambah diskon lagi pake BCA dikurangin 100.000, jadi dapet rate Rp.1.100.000. Rate tersebut bahkan lebih murah kalau kita book lewat website resmi Accorhotels.com dan pake harga member Accor Advantage Plus. Heran khaaannn?

Trus masa waktu check in kita dapet free upgrade ke kamar Deluxe dengan view Petronas Tower! Horeee rejeki emak soleha :))

 

 

Hotel Pullman KLCC ini selain lokasi strategis, buffet breakfast-nya juga enak deh! Faforit aku nasi lemak dan cold pressed juice station. Anak-anak suka donuts, aku pikir display donut-nya juga lucu banget.

 

Tentu saja namanya harga hotel itu conditional ya, bisa aja pas tanggal aku lebih murah di MisterAladin, siapa tau lain waktu lebih murah di situs lain, jadi rajin aja membandingkan. Jangan lupa juga cek harga promo kalau menggunakan kode promo atau Credit Card tertentu.

 

Ada yang nemu lebih murah? Bisikin yaaa!

Hiburan dan Transportasi Gratis

Yang enak di Kuala Lumpur itu kalau kita menginap seputar downtown ada free shuttle bus loh! namanya GO KL. Rutenya seputar CBD (kaya SCBD di senopati gitu kali ya), dan ada free wifi dalam bus. Lengkapnya bisa cek website-nya disini.

Butuh hiburan anak-anak? Kuala Lumpur punya banyak Taman yang rindang dan asik. Salah satunya KLCC Park yang luas banget. Lengkap dengan playground, daaan.. kolam main air! Gratis! Setelah anak-anak puas main, orang tuanya bisa belanja di mall Suria KLCC 😛 Di depan Suria KLCC juga ada musical fountain pada jam tertentu.

pic from AsiaDirect.com

 

pic from AsiaDirect.com

Cukup menyenangkan short gateaway kita kemarin selama 3 hari 2 malam di Kuala Lumpur. Biaya yang dikeluarkan :

pesawat : 1.300.000 untuk 4 orang
hotel : 2.200.000 untuk 2 malam.
Total 3.500.000*

*Belum termasuk Grab dari airport ke hotel sebesar 90 MYR (kurang lebih 300rb sekali jalan) dan uang makan.

(fyi, kita udah berapa kali bandingin ternyata Grab lebih murah daripada Uber di Malaysia).

Kalau mau lebih hemat banyak hostel atau hotel yang affordable tapi nyaman untuk anak-anak kok. Cari aja yang sesuai dengan kebutuhan ya 🙂 Kita kemarin gak banyak jajan siy, tapi IMO biaya hidup di Malaysia itu masih lebih murah daripada negara sebelah.

Mau ngeluarin sedikit uang untuk hiburan lain? Anak-anak bisa ke Aquaria KLCC, Petronas PetroSains atau ke Genting Highlands.

Yuk kita ngumpulin receh lagi demi liburan!

TTD,

Turiskere eh Turiskece

XD

Our First Newborn #TurisKeceScarf

August 7, 2017

Ternyata bosan itu baik.

Artinya otak kita menuntut sesuatu yang baru. Bukan berarti bosan terus nggak mau melakukan lagi siy, cuma udah hampir 3 tahun ini kita jadi mbaksis rasanya pengen bikin sesuatu yang lebih dari biasanya. Satu hal yang dari dulu jadi ambisi aku pribadi sih, pengen punya produk sendiri. Dhita juga berpikiran hal yang sama.

Ternyata ambisi ini mempertemukan kita sama @thebabybirds. Aku percaya business partner itu sama hal nya kaya orang pacaran. Pasti cari yang click. Alhamdulillah rasanya semua diperlancar banget, jadi setelah diskusi design dan tes print sana sini sambil terseok-seok diantara rutinitas, jadi juga scarf kita. Huwaaaaaaah… boleh ya terharu.

Sejak saat itu rasanya banyaaaak banget yang berseliweran di kepala. Rasanya udah bisa bikin project timeline sampe beberapa tahun kedepan, secara rasanya banyak banget yang perlu dibenerin :))

Jadi ceritanya sebagai travel blogger, kita kepikir pengen bikin sesuatu untuk mengingat setiap kota yang kita datangi. Akhirnya diputuskan kita mau bikin scarf dengan tema kota-kota yang dikunjungi mbaksis Dhita di dunia. Dua kota pertama yang dipilih adalah London dan Jakarta. Kenapa? Karena mbaksis Dhita mau ke London :)). Kalau Jakarta, lebih karena disini lah tempat kita mengadu nasib (duile), tempat belajar, tempat bekerja, tempat kita dilahirkan.

 

 

 

 

Pastinya nanti kita akan bikin edisi kota-kota lain yang akan mbaksis Dhita kunjungi di dunia.

Satu yang pasti sih, karena selama ini kita jadi personal shopper yang belanjain orang di luar negeri terus. Saat ini misi kita pengennya gak cuma bisa impor barang, tapi juga bisa ekspor.
Amiiiin YRA.

Entah bisa atau nggak yang penting pede dan cita-cita selangit dulu yakan :))

Makasiih banget yang udah ikutan PO #turiskecescarf batch 1 yaaa. Yang mau order bisa langsung ke instagram kita di @turiskecedotcom. It’s a great souvenir of a visit, an encouragement for a return visit, or an emblem of loyalty to your favorites cities.

 

Kita juga menerima gift wrapping menggunakan box. Cocok untuk souvenir dan kado 🙂

Liat dooong kalau udah dipake, please tag kita yah di @turiskecedotcom hashtag #turiskecescarf.

Whale Watching Sydney

August 2, 2017
Kita termasuk cukup beruntung pas kemaren ke Sydney bertepatan dengan Vivid Sydney Festival (nanti gue tulis terpisah ya) dan juga humpback whale season.
Kebayang ga sih seru nya liatin paus yang gede2 itu seliweran di depan kita?
Whale season di Australia dimulai dari bulan Mei sampai dengan October. Di antara bulan-bulan tersebut kita bisa liat beberapa jenis paus, terutama humpback whale atau paus punggung bungkuk bermigrasi dari antartika ke sepanjang garis pantai Australia untuk melahirkan anaknya. Konon puncaknya adalah di bulan Juni/Juli.

 

pic from here

Bisa diliat dari peta diatas, tempat untuk melihat paus bisa di sepanjang pantai Australia. Jadi ga harus dari Sydney. Beberapa spot yang terkenal adalah Eden (NSW), Hervey Bay (QLD), Port Stephens (NSW), dan Warnambool (VIC). Gue kemaren dari Sydney karena yang paling gampang akses nya buat kita.

Di Sydney, banyak sekali pilihan operator whale watching. Kapal yang dipake pun ada 2 pilihan. Ada yang menggunakan peedboat kecil untuk sekitar 10 orang, ada juga yang pake kapal besar untuk puluhan orang.
Bedanya, kalo pake speedboat lebih cepet. Total tour nya paling 2-3 jam. Sementara kapal besar sekitar 4 jam an. Gue memilih yang kapal besar. Karena gue rada ngeri pake speedboat di tengah laut. Apalagi bawa Azka kan.
Kemaren gue pake ozwhalewatching yang kebetulan menawarkan promo di groupon. Maklum emak2 sebisa mungkin nyari diskonan. Harga yang ditawarkan berkisar 60-90aud per orang. Sementara di groupon promo nya sekitar 50%. Lumayan kan.
Rata2 paket tour nya sudah termasuk makan. Kita bisa pilih mau breakfast atau lunch. Gue milih breakfast aja karena berdasarkan pengalaman, ombak di laut lebih tenang kalo pagi.
Tour dimulai dari Darling Harbour. Kita akan dibawa ke whale point yang lokasinya kurang lebih 1 jam dari Darling Harbour. Sesampainya di lokasi, selama 2 jam kita di tengah laut nunggu paus nya muncul. Kemudian balik lagi ke Darling Harbour. Kalo ambil yang pagi, sebelum makan siang udah sampe lagi kok ke Darling Harbour.
Pastinya kita kepengen liat paus dari dekat dan mempertontonkan atraksi dia lompat seperti di foto atau iklan kan. Tetapiii, perlu diingat kalo kita melihat paus di habitat asli mereka. Walopun hampir  semua operator memiliki whale device yang bisa track para paus dan memberi garansi 90% pasti keliatan, tapi kita ga pernah tau pasti apakah benar2 akan terlihat jelas dari jarak dekat. Apalagi sampai lompat2an.
Makanya, menurut gue sih, dont set your expectation too high.
Gue awalnya pun udah pesimis karena cuaca Sydney waktu itu lagi jelek. Mendung dan ujan terus. Gue pun deg2an ombak nya bakal tinggi dan mabok laut. Sebelum berangkat, kapten kapal nya jelasin kalo ombak kemaren 2m >_< tapi hari ini diperkirakan sekitar 1m. Dijelasin juga kalo ngerasa mual harus liat laut. Kalo bisa keluar sekalian. Karena kalo dibawa tidur atau di dalam  kapal malah bikin makin parah. Gue udah siap2 tolak angin, pas banget gue lagi ga puasa.
30 menit perjalanan masih oke. Setelah itu ombak nya makin tinggi. Azka mulai mual dan langsung gue kasih tolak angin + teh anget.
Untung ga lama kemudian kita sampai whale point nya. Ga bikin lebih baik sih, malah lebih parah :p karena selama nunggu paus, mesin kapal dimatiin. Jadilah kapal kita terombang ambing di laut.
Yang gue suka, sang kapten nya aktif ngasih tau dari arah mana  paus akan muncul. Dia juga aktif koordinasi sama boat lain, saling kasih info kalo mereka liat paus lebih banyak/dekat. Nah pas nunggu paus ini keliatan kalo yang speedboat kecil lebih lincah. Begitu keliatan paus nongol , langsung ngebut nyamperin. Sementara kapal kita yang besar lebih seloww jalan nya.
Setelah dikasih info operator lain, kita pun beberapa kali pindah tempat. Sampai akhirnya dapet spot dimana beberapa paus mondar mandir keliling kapal kita.
Yang paling shock sekaligus takjub, waktu gue lagi bengong di pinggir kapal, tau2 paus nya muncul dari bawah kapal persis di samping gue. Gue ampe mo lompat saking kaget nya.
It was unbelievable!
Gue tergolong beruntung bisa liat paus lumayan banyak. Walo ga ada yang sampai lompat. Ini aja Azka udah happy dan terkagum2.
Menurut gue, whale watching ini worth it banget dicoba untuk yang lagi liburan ke Sydney. Jarang2 kann bisa liat paus langsung di laut lepas. Whale watching ini bisa dilakukan semua umur. Di boat gue ada anak bayi yang ikutan. Tampaknya dia baik2 aja. Malah sibuk merangkak kesana sini di kapal.
Tips:
1. Sediakan waktu lebih dari 1 hari untuk whale watching. Hampir semua operator menawarkan kalo bisa liat paus sama sekali. Atau karena cuaca buruk. Booking lah di hari2 awal tiba di Sydney, supaya kalo harus mengganti hari masih sempet.
2. Selalu bawa obat anti mabuk. Bisa tolak angin atau apapun. Buat yang gampang mabuk, lebih baik langsung minum aja sebelum pergi.
3. Bawa jacket. Walopun pergi nya bukan pas winter, tapi di tengah laut sering berangin. Buat jaga2 aja daripada kedinginan.
4. Kalo punya temen yang tinggal di Australia, bisa minta tolong beliin voucher whale watching tour di groupon. Payment nya harus CC Aussie, tapi penggunaan voucher nya bisa siapa aja, ga harus yang beliin. Hematnya bisa lumayan banyak 🙂

Buat yang penasaran pengen tau kayak apa kira2 liat paus di tengah laut, bole ditonton 2 video ini ya. Tolong abaikan suara2 gengges gue yang kelewat heboh :p

Yang ini hasil editan nya Okky..

Yats Colony Yogyakarta : Yats or Nats?

July 8, 2017

 

Colony artinya kumpulan.

Jadi buat turis yang mungkin bosan dengan tipe hotel yang gitu-gitu aja, mungkin menginap di konsep model colony ini bisa jadi pilihan.

Biasanya property model colony disusun dengan lay out mengelilingi satu titik, pada umumnya dibuat mengelilingi fasilitas umum seperti kolam renang atau taman.

 

Penginapan hipster yang instagramable ini memang unik dan sangat memanjakan mata dengan segala ornamennya. Dari mulai furniture, restoran dengan konsep bistro, sampai ke design interior dan toiletries & amenities.

 

 

Tiap detail di public area dan kamar di YATS Colony di desain berkolaborasi dengan para seniman muda berbakat di Indonesia. Sebut aja Ayang Cempaka, Sarkodit dan Purana Indonesia, dan semua design eksklusif dibuat untuk Yats Colony.

Kolam renangnya kecil tapi nyaman dan cozy karena disamping kolam dilengkapi dengan sunken lounge orange yang sangat eye catching dan ada kolam anak lengkap dengan slide. Kecil tapi cukup. Aku ngerasa tiap sudut di Yats ini memang dimaksimalkan fungsinya mengingat space yang ngga terlalu besar.

 

 

 

Tiap kamar di Yats Colony punya tema yang berbeda-beda. Bisa di cek di websitenya ya. Tipe NA adalah yang paling faforit karena luas. Tapi sayang karena booking dadakan (cuma sehari sebelumnya) jadi semua kamar NA fully booked. Kita jadi stay di tipe CA.

 

 

 

 

 

Entah kenapa aku pribadi paling suka kamar tematik begini. Jadi inget waktu dulu menginap di Petinget 501 Bali. Rasanya lebih personal dan homey.

Karena masih baru jadi jangan berharap hotel ini full service ya. Temen aku bahkan cerita beberapa sampah di public space masih berceceran. Waktu kita menginap nggak kotor siy, cuma aku agak terganggu dengan model lantainya yang unfinished. IMO untuk lantai unfinished gini memang cocok untuk lucu-lucuan di public area, tapi untuk di kamar tidur kesannya jadi kotor. Aku jadi ngerasa harus pake sandal terus di kamar tidur. Lalu karena lay out yang semi outdoor jadi siap-siap aja pakai payung sampai ke kamar kalau hujan.

Jadi menginap di Yats Colony : Yats or Nats? (Yay or Nay, red)

(I know, maksa banget hahahaahhaha),

Kalau aku Yats! Yay! Yes!

Dengan service improvement tentunya.

YATS COLONY

Alamat: Jl. Patangpuluhan No.23, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55251, Indonesia
Telepon: +62 274 375948

website : http://yats.co/

 

Dining With Borobudur Temple View at Patio Plataran

June 20, 2017

Rasanya udah lama banget gak ke Jogja. Jadi waktu minggu lalu waktu kesana rasanya sepanjang perjalanan dalam otak seperti denger lagu Kla Project “Pulang ke kota mu…” 😀

Karena kita ke Jogja lewat Semarang, jadi kita putuskan untuk mampir ke Candi Borobudur. Niatnya siy mau ngasih tau Zahra (8 tahun) salah satu keajaiban dunia yang ada di negara kita. Tapi ternyata kita udah kesorean sampai sana jam 4, sedangnya Candi ditutup jam 5 sore. Akhirnya kita langsung menuju Restoran Patio Plataran untuk buka puasa.

Plataran Group sepertinya memang jaminan untuk stay & dining experience yang superb. Kebetulan pernah datang ke Restoran di Plataran di Labuan Bajo dan Jakarta, tapi berhubung interior Plataran yang selalu ada rumah Joglo, jadi menurut aku yang di Borobudur ini yang paling pas tema dan lokasinya.

 

 

 

 

Plataran Borobudur adalah butik hotel dengan konsel eco-friendly. Interior Colonial dipadu pernak pernik tradisional jawa. Jadi jangan kaget kalau nemu meriam ala jaman belanda ditengah-tengah resto. Kita gak nginap kok karena rencana mau stay di kota Jogja, tapi rasanya buka puasa di Resto Patio akan jadi pengalaman yang menyenangkan! Kapan lagi bisa makan sambil liat view Candi Borobudur? Ternyata mereka punya teropong juga lho. Kalau cuaca cerah, kita bahkan bisa melihat orang yang berlalu lalang di Candi Borobudur lewat teropong.

 

 

Patio ini ngingetin aku sama Resto Abhayagiri yang pernah kita datangi th 2013. Kalau Abhayagiri view-nya Candi Prambanan, di Patio view-nya Candi Borobudur.

Hiburan lain selain pemandangan adalah binatang-binatangnya. Ada Kuda segala loh, lengkap dengan nama mereka di kandang. Kalau menginap di Plataran, kita bisa dapat free shuttle naik andong ke Candi Borobudur. ih asik banget yaaaa…

 

 

 

Makanannya enak, aku gak pernah ragu soal kualitas makanan kalau di Plataran group. Kita order Sultan Tea (semacam teh rempah-rempah), Juice, Nasi campur Udang, dan Pizza untuk anak-anak. Selama bulan puasa mereka menyediakan compliment tajil. Kemarin kita dapet kolak pisang dan kurma. Kolaknya panasnya nggak basa-basi loh.. enak diperut jadinya.

 

 

 

 

Dua jam yang tenang dan menyenangkan banget di Patio. Not to mention their excellent service! Cocok buat yang mau menyepi dari kehebohan kota besar.

 

 

 

Masih jadi wishlist nih ke Candi Borobudur saat Hari Raya Waisak. Kebayang lihat seribu lampion dilepas di depan mata pasti keren yaaaaa… Kalau gak kuat begadang dan anak-anak masih kecil, mungkin lihat pelepasan lampion dari kejauhan di Patio Plataran bisa jadi solusi yang menyenangkan.

Pic from http://jogja.semberani.com

Plataran Borobudur

Dusun Tanjungan, Borobudur,
Magelang Central Java 56553, Indonesia

T. +62 293 788 888

 

← Older posts
© Turiskece - Turiskece.com
  • About
  • Shop
    • Login / Register
    • Orders History
    • Order Tracking
  • Blog
    • Indonesia
    • Overseas
  • FAQs
  • Contact
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • Youtube

Cart

Turiskece(dot)com
  • About
  • Shop
    • Login / Register
    • Orders History
    • Order Tracking
  • Blog
    • Indonesia
    • Overseas
  • FAQs
  • Contact
  • 0
Turiskece(dot)com
 

Loading Comments...